Minggu, 27 Januari 2013

Proses Globalisasi dan Aspek-aspek Globalisasi


Proses Globalisasi dan Aspek-aspek Globalisasi

A.     Pengertian Globalisasi
1)     Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, globalisasi berasal dari kata global yang berarti secara keseluruhan.  Globalisasi berarti suatu proses yang mencakup keseluruhan dalam berbagai bidang kehidupan sehingga tidak tampak lagi batas-batas yang mengikat secara nyata.
2)   Secara Literal ( biasa , umum, menurut apa yang tertulis), globalisasi adalah sebuah perubahan sosial berupa bertambahnya keterkaitan antara masyarakat dan elemen-elemennya yang terjadi akibat transkulturasidan perkembangan tekhnologi di bidang transportasi dan komunikasi yag memfasilitasi pertukaran budaya dan ekonomi internasional.
3)   Menurut Anthony Giddens, globalisasi adalah intensifikasi relasi sosial  sedunia yang menghubungkan lokalitas yang saling berjauhan sedemkikian rupa sehingga sejumlah peristiwa sosial dibentuk oleh pristiwa yang terjadi pada jarak bermil-mil.
4)   Menurut Ulrich Beck, dalam globalisasi terdapat tiga
                  
 pengertian kunci, yaitu deteritorial, transnasionalisme, dan multilokal /translokal.
·         Deteritorial, artinya batas-batas geografi  ditiadakan atau dianggap tidak lagi berperan dan tidak lagi menenmtukan dalam perdagangan antarnegara.
·         Transnasionalisme, artinya meniadakan batas-batas geografis antar blok perdagangan, seperti blok Asia, Eropa Amerika.  Sekarang ini perdagangan dijalankan oleh kekuatan organisasi transnasional yang berskala global seperti WTO, IMF, World Bank.
·         Multilokal dan translokal, artinya globalisasi mencakup juga lokalisasi sehingga muncul istilah Glokalisasi, artinya dalam globaisasi terjadi pula proses lokalisasi yaitu proses menuju hal-hal yang bersifat lokal, dengan globalisasi tidak membunuh yang lokal tetapi merangsang dan memperkuat daya hidup lokalitas.  Contoh :
1.       Di Eropa bersatunya Eropa dalam pasaran bersama.
2.      Di Asia Tenggara menguatnya para politisi untuk menyerukan Asian values (nilai asia).

B.     Proses  Globalisasi
Dimulai ketika Vasco da Gama dan Christopher Columbus dari Eropa 500 tahun lalu untuk berdagang, namun hal ini menjadi awal munculnya kehendak menguasai wilayah bangsa lain untuk menghisap kekayaan bangsa lain ( kolonialisme), maka saat itulah sudah mulai tertanam benih-benih yang namanya Globalisasi.  Oleh karena itu globalisasi merupakan kelanjutan dari kolonialisme.  Era kolonialisme juga merupakan  era perkembangan paham kapitalisme di Eropa.  Paham kapitalisme dikembangkan oleh Adam Smith,Kapitalisme adalah suatu sistem ekonomi yang mengatur proses produksi dan pendistribusian barang dan jasa.  Ciri-ciri kapitalisme adalah : 1) Sebagian besar sarana produksi dan distribusi dimiliki individu. 2) barang dan jasa diperdagangkan dipasar bebas (free market) yang bersifat kompetitif, 3) modal baik berupa uang atau dalam bentuk kekayaan lainnya diinvestasikan keberbagai usaha untuk mendapatkan keuntungan atau laba.

Proses berikutnya dilanjutkan dengan era pembangunan, yang ditandai dengan penekanan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional yang berpusat pada negara sendiri.  Ketika era pembangunan mengalami krisis maka dunia masuk pada era baru yaitu globalisasi.  Pada era globalisasi ini negara-negara didorong untuk menjadi bagian dari pertumbuhan ekonomi global.  Aktor utamanya bukan lagi negara sebagai mana di era pembangunan, melainkan perusahaan-perusahaan transnasional (Trannational Corporations, TNCs) dan bank-bank transnasional (Transnational Banks, TNBs), Bank Dunia (World Bank) dan IMF (International Monetary Fund) atau dana moneter internasional, WTO (World Trade Organization), APEC (Asia Fasific Economic Cooperation), dll. 
Semua proses globalisasi digerakkan oleh idiologi neoliberalisme.  Ciri pokok neoliberalisme adalah :
1.       Perusahaan swasta bebas dari campur tangan pemerintah ( buruh, harga, investasi,dll).
2.      Hentikan subsidi negara kepada rakyat dan privatisasi perusahaan milik negara.
3.      Penghapusan idiologi kesejahteraan bersama dan pemilikan bersama karena itu menghalangi pertumbuhan.

Penomena/tanda-tanda globalisasi
1.       Meningkatnya perdagangan global.
2.      Meningkatnya aliran modal Internasional,investasi langsung luar negeri.
3.      Meningkatnya aliran data lintas batas melaui internet,telepon dan satelit.
4.      Adanya desakan dari belahan bumi lain untuk mengadili penjahat perang, menyerukan keadilan.
5.      Meningatnya pertukaran budaya internasional melaui film hollywood, bollywood dan mandarin.
6.      Menyebarnya paham multikulturalisme serta semakin besar akses individu terhadap berbagai macam budaya.
7.      Meningkatnya perjhalanan turis lintas negara.
8.     Meningkatnya imigrasi termasuk yang ilegal.
9.      Berkembangnya infrastruktur telekomunikasi global.
10.  Berkembangnya sistem keuangan global.
11.   Meningkatnya aktivitas perekonomian  dunia yang dikuasai oleh perusahaan-perusahaan multinasional.
12.  Menigkatnya peran organisasi internasiuonal seperti WTO, IMF, Bank Dunia.

   Pandangan Mengenai Proses Globalisasi ada 3 yaitu
1.       Kaum Skeptis : berpendapat mereka mengakui bahwa kontak antar bangsa sekarang ini lebih besar di bandingkan dengan era sebelumnya tetapi tidak cukup terintegrasi untuk membentuk perekonomian global sebab kegiatan ekonomi dunia terbagi dalam 3 blok perdagangan dunia seperti ; Uni Eropa, Amerika Utara dan Asi Pasifik.  Oleh sebab itu yang terjadi sekarang bukan globaliosasi ekonomi dunia tetapi Regionalisasi perekonomian dunia.
2.      Kaum Hiperglobalis : berpendapat bahwa globalisasi adalah gejala yang sangat nyata yang konsekwensinya dapat dirasakan di hampir semua tempat di dunia.  Masing-masing negara tidak lagi mampu mengontrol perekonomian mereka karena perkembangan perdagangan dunia yang pesat.   Kemampuan para politikus negara sangat terbatas dalam menangani isu lintas batas sehingga mereka kehilangan tentang sistem pemerintahan yang ada, sebab kebijakan ekonomi dipegang oleh 3 aktor ekonomi dunia yaitu, WTO (World Trade Organization), IMF (International Moneter Fund ) dan World Bank.
3.      Kaum Transformatif : mengatakan Tatanan global mengalami perubahan tetapi masih banyak pola lama yang masih bertahan  seperti pemerintah masih tetap memiliki kekuasaan.  Perubahan sekarang ini tidak hanya terjadi di bidang ekonomi tetapi terjadi juga di bidang politik, sosial budaya.  Globalisasi bukan proses satu arah tetapi aliran dua arah antara gambar, informasi dan pengaruh.  Negara mengadakan restrukturisasi diri untuk menjawab berbagai organisasi ekonomi dan sosial yang baru.

c.       Aspek-Aspek dan Dampak Globalisasi
1.       Globalisasi Informasi dan Komunikasi
Informasi dan komunikasi yang didukung tekhnologi canggih semakin efisien dan efektif.  Contoh : Telepon, Radio, Televisi, Internet dapat mengatasi jarak jauh menjadi dekat,dapat digunakan berkomunikasi antar warga suatu negara dengan warga negara lain yang saling berjauhan. Barang yang ditawarkan lewat televisi dankoran lebih mudah dikenal konsumen.  Industri wisata suatu negara ditawarkan lewat media massa sehingga meningkatkan arus wisatawan, pernyataan seseorang dengan cepat dapat disiarkan lewat radio, Tv , koran dan internet.


2.      Globalisasi Ekonomi
Globalisasi ekonomi merupakan pengintegrasian ekonomi nasional bangsa-bangsa kedalam sistem ekonomi global baik yang menyangkut pasokan, permintaan transportasi, tenaga kerja, bahan mentah, distribusi serta pemasaran.  Globalisasi ekonomi menghendaki persaingan bebas melalui mekanisme pasar sehingga mekanisme pasar itulah yang menentukan apakah produk dari sebuah negara dapat bersaing atau tidak.  Pola ekonomi global inilah yang memunculkan  neoliberalisme.  Pasar dikuasai negara maju dan negara miskin semakin terpinggirkan sehingga menimbulkan kesenjangan ekonomi.  Oleh karena itu globalisasi ekonomi  jauh dari keadilan sosial, serta jauh dari kesejahteraan rakyat baik secara nasional maupun internasional.

3.      Globalisasi Hukum
Globalisasi adalah  mengaburkan batas-batas kenegaraan dibidang hukum sehingga tidakada lagi negara yang dapat mengklaim bahwa ia menganut sistem hokum nasional secara absolut.  Kini telah terjadi saling mempengaruhi antar sistem hukum, termasuk Indonesia. Contoh  Adanya aspirasi masyarakat yang menghendaki adanya perubahan dan keadilan.

4.      Globalisasi Politik
Globalisasi politik menyangkut isu demokratisasi dan hak asasi manusia.  Kesadaran warganegara diberbagai belahan dunia untuk berartisipasi di bidang politik semakin meningkat, demikian halnya dengan HAM yaitu kemampuan dan kesadaran untuk menghargai HAM dan menegakkannya semakin tumbuh dimana-mana.

5.      Globalisasi Ilmu Pengetahuan
Masa depan adalah peradaban yang didominasi ilmu pengetahuan.  IPTEK menjadi sumber kekuatan untuk mewujudkan kemakmuran.  Globalisasi IPTEK memunculkan kesadaran pentingnya pemamfaatan ilmu pengetahuan dan tekhnologi untuk mengolah potensi alam untuk kemaslahatan hidup orang banyak.  Seperti rekayasa genetika, kloning, perkembangan komputer, dll.

6.      Globalisasi Budaya
Globalisasi budaya melalui Tv, film, musik menyebabkan pertemuan budaya-budaya dari berbagai Negara yang dapat menyebabkan  fusi atau peleburan menjadi budaya baru yang produktif. Globalisasi dapat membantu menegakkan kembali asal ususl etnis,membangkitkan tradisi dan landasan-landasan religius.  Tetapi globalisasi budaya juga dapat menimbulkan berbagai gaya hidup permisif yaitu  gaya hidup yang tidak perduli pada nilai moral dan etika.

7.      Globalisasi Agama
Globalisasi dapat menyentuh agama-agama, terutama yang berkaitan dengan norma, nilai, dan makna agama. Di satu sisi dengan kemajuan informasi dan telekomunikasi dapat berakibat positif bagi agama-agama, misalnya, penyiaran nilai-nilai agama dan sebaliknya menyiarkan jauh dari nilai keagamaan serta dapat menimbulkan singkretisme atau mencari alternatif kepercayaan lainnya yang mereka yakini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pengikut

 

@RAGIEL.Net. Copyright 2012 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Free Blogger Templates Converted into Blogger Template by Bloganol dot com