Proses
Globalisasi dan Aspek-aspek Globalisasi
A. Pengertian Globalisasi
1)
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, globalisasi berasal dari kata global yang
berarti secara keseluruhan. Globalisasi berarti suatu proses yang
mencakup keseluruhan dalam berbagai bidang kehidupan sehingga tidak tampak lagi
batas-batas yang mengikat secara nyata.
2)
Secara Literal ( biasa , umum, menurut apa yang tertulis),
globalisasi adalah sebuah perubahan sosial berupa bertambahnya keterkaitan
antara masyarakat dan elemen-elemennya yang terjadi akibat transkulturasidan
perkembangan tekhnologi di bidang transportasi dan komunikasi yag memfasilitasi
pertukaran budaya dan ekonomi internasional.
3)
Menurut Anthony Giddens, globalisasi adalah intensifikasi relasi
sosial sedunia yang menghubungkan lokalitas yang saling berjauhan
sedemkikian rupa sehingga sejumlah peristiwa sosial dibentuk oleh pristiwa yang
terjadi pada jarak bermil-mil.
4)
Menurut Ulrich Beck, dalam globalisasi terdapat tiga
pengertian kunci, yaitu deteritorial, transnasionalisme, dan multilokal /translokal.
·
Deteritorial, artinya batas-batas geografi ditiadakan atau dianggap
tidak lagi berperan dan tidak lagi menenmtukan dalam perdagangan antarnegara.
·
Transnasionalisme, artinya meniadakan batas-batas geografis antar blok
perdagangan, seperti blok Asia, Eropa Amerika. Sekarang ini perdagangan
dijalankan oleh kekuatan organisasi transnasional yang berskala global seperti
WTO, IMF, World Bank.
·
Multilokal dan translokal, artinya globalisasi mencakup juga lokalisasi
sehingga muncul istilah Glokalisasi, artinya dalam globaisasi terjadi pula
proses lokalisasi yaitu proses menuju hal-hal yang bersifat lokal, dengan
globalisasi tidak membunuh yang lokal tetapi merangsang dan memperkuat daya
hidup lokalitas. Contoh :
1.
Di Eropa bersatunya Eropa dalam pasaran bersama.
2.
Di Asia Tenggara menguatnya para politisi untuk menyerukan Asian
values (nilai asia).
B. Proses
Globalisasi
Dimulai ketika Vasco
da Gama dan Christopher Columbus dari Eropa 500
tahun lalu untuk berdagang, namun hal ini menjadi awal munculnya kehendak
menguasai wilayah bangsa lain untuk menghisap kekayaan bangsa lain (
kolonialisme), maka saat itulah sudah mulai tertanam benih-benih yang namanya
Globalisasi. Oleh karena itu globalisasi merupakan kelanjutan dari
kolonialisme. Era kolonialisme juga merupakan era perkembangan
paham kapitalisme di Eropa. Paham kapitalisme dikembangkan oleh Adam
Smith,Kapitalisme adalah suatu sistem ekonomi yang mengatur
proses produksi dan pendistribusian barang dan jasa. Ciri-ciri
kapitalisme adalah : 1) Sebagian besar sarana produksi dan distribusi dimiliki
individu. 2) barang dan jasa diperdagangkan dipasar bebas (free market) yang
bersifat kompetitif, 3) modal baik berupa uang atau dalam bentuk kekayaan lainnya
diinvestasikan keberbagai usaha untuk mendapatkan keuntungan atau laba.
Proses berikutnya
dilanjutkan dengan era pembangunan, yang ditandai dengan penekanan
terhadap pertumbuhan ekonomi nasional yang berpusat pada negara sendiri.
Ketika era pembangunan mengalami krisis maka dunia masuk pada era baru yaitu
globalisasi. Pada era globalisasi ini negara-negara didorong untuk
menjadi bagian dari pertumbuhan ekonomi global. Aktor utamanya bukan lagi
negara sebagai mana di era pembangunan, melainkan perusahaan-perusahaan
transnasional (Trannational Corporations, TNCs) dan bank-bank
transnasional (Transnational Banks, TNBs), Bank Dunia (World Bank) dan
IMF (International Monetary Fund) atau dana moneter internasional, WTO
(World Trade Organization), APEC (Asia Fasific Economic Cooperation),
dll.
Semua proses
globalisasi digerakkan oleh idiologi neoliberalisme. Ciri pokok
neoliberalisme adalah :
1.
Perusahaan swasta bebas dari campur tangan pemerintah ( buruh, harga,
investasi,dll).
2.
Hentikan subsidi negara kepada rakyat dan privatisasi perusahaan milik
negara.
3.
Penghapusan idiologi kesejahteraan bersama dan pemilikan bersama karena itu
menghalangi pertumbuhan.
Penomena/tanda-tanda globalisasi
1. Meningkatnya
perdagangan global.
2. Meningkatnya aliran
modal Internasional,investasi langsung luar negeri.
3. Meningkatnya aliran
data lintas batas melaui internet,telepon dan satelit.
4. Adanya desakan dari
belahan bumi lain untuk mengadili penjahat perang, menyerukan keadilan.
5. Meningatnya pertukaran
budaya internasional melaui film hollywood, bollywood dan mandarin.
6. Menyebarnya paham
multikulturalisme serta semakin besar akses individu terhadap berbagai macam
budaya.
7. Meningkatnya
perjhalanan turis lintas negara.
8. Meningkatnya imigrasi
termasuk yang ilegal.
9. Berkembangnya infrastruktur
telekomunikasi global.
10. Berkembangnya sistem
keuangan global.
11. Meningkatnya aktivitas
perekonomian dunia yang dikuasai oleh perusahaan-perusahaan
multinasional.
12. Menigkatnya peran
organisasi internasiuonal seperti WTO, IMF, Bank Dunia.
Pandangan Mengenai
Proses Globalisasi ada 3 yaitu
1. Kaum Skeptis : berpendapat
mereka mengakui bahwa kontak antar bangsa sekarang ini lebih besar di
bandingkan dengan era sebelumnya tetapi tidak cukup terintegrasi untuk
membentuk perekonomian global sebab kegiatan ekonomi dunia terbagi dalam 3 blok
perdagangan dunia seperti ; Uni Eropa, Amerika Utara dan Asi Pasifik.
Oleh sebab itu yang terjadi sekarang bukan globaliosasi ekonomi dunia tetapi
Regionalisasi perekonomian dunia.
2. Kaum Hiperglobalis : berpendapat bahwa globalisasi adalah gejala yang sangat nyata yang
konsekwensinya dapat dirasakan di hampir semua tempat di dunia.
Masing-masing negara tidak lagi mampu mengontrol perekonomian mereka karena
perkembangan perdagangan dunia yang pesat. Kemampuan para politikus
negara sangat terbatas dalam menangani isu lintas batas sehingga mereka
kehilangan tentang sistem pemerintahan yang ada, sebab kebijakan ekonomi dipegang
oleh 3 aktor ekonomi dunia yaitu, WTO (World Trade Organization), IMF (International
Moneter Fund ) dan World Bank.
3. Kaum Transformatif : mengatakan
Tatanan global mengalami perubahan tetapi masih banyak pola lama yang masih
bertahan seperti pemerintah masih tetap memiliki kekuasaan.
Perubahan sekarang ini tidak hanya terjadi di bidang ekonomi tetapi terjadi
juga di bidang politik, sosial budaya. Globalisasi bukan proses satu arah
tetapi aliran dua arah antara gambar, informasi dan pengaruh. Negara
mengadakan restrukturisasi diri untuk menjawab berbagai organisasi ekonomi dan
sosial yang baru.
c.
Aspek-Aspek dan Dampak Globalisasi
1. Globalisasi Informasi
dan Komunikasi
Informasi dan
komunikasi yang didukung tekhnologi canggih semakin efisien dan efektif.
Contoh : Telepon, Radio, Televisi, Internet dapat mengatasi jarak jauh menjadi
dekat,dapat digunakan berkomunikasi antar warga suatu negara dengan warga
negara lain yang saling berjauhan. Barang yang ditawarkan lewat televisi
dankoran lebih mudah dikenal konsumen. Industri wisata suatu negara
ditawarkan lewat media massa sehingga meningkatkan arus wisatawan, pernyataan
seseorang dengan cepat dapat disiarkan lewat radio, Tv , koran dan internet.
2. Globalisasi Ekonomi
Globalisasi ekonomi
merupakan pengintegrasian ekonomi nasional bangsa-bangsa kedalam sistem ekonomi
global baik yang menyangkut pasokan, permintaan transportasi, tenaga kerja,
bahan mentah, distribusi serta pemasaran. Globalisasi ekonomi menghendaki
persaingan bebas melalui mekanisme pasar sehingga mekanisme pasar itulah yang
menentukan apakah produk dari sebuah negara dapat bersaing atau tidak.
Pola ekonomi global inilah yang memunculkan neoliberalisme. Pasar
dikuasai negara maju dan negara miskin semakin terpinggirkan sehingga menimbulkan
kesenjangan ekonomi. Oleh karena itu globalisasi ekonomi jauh dari
keadilan sosial, serta jauh dari kesejahteraan rakyat baik secara nasional
maupun internasional.
3. Globalisasi Hukum
Globalisasi
adalah mengaburkan batas-batas kenegaraan dibidang hukum sehingga
tidakada lagi negara yang dapat mengklaim bahwa ia menganut sistem hokum
nasional secara absolut. Kini telah terjadi saling mempengaruhi antar
sistem hukum, termasuk Indonesia. Contoh Adanya aspirasi masyarakat yang
menghendaki adanya perubahan dan keadilan.
4. Globalisasi Politik
Globalisasi politik
menyangkut isu demokratisasi dan hak asasi manusia. Kesadaran warganegara
diberbagai belahan dunia untuk berartisipasi di bidang politik semakin
meningkat, demikian halnya dengan HAM yaitu kemampuan dan kesadaran untuk
menghargai HAM dan menegakkannya semakin tumbuh dimana-mana.
5. Globalisasi Ilmu
Pengetahuan
Masa depan adalah
peradaban yang didominasi ilmu pengetahuan. IPTEK menjadi sumber kekuatan
untuk mewujudkan kemakmuran. Globalisasi IPTEK memunculkan kesadaran
pentingnya pemamfaatan ilmu pengetahuan dan tekhnologi untuk mengolah potensi
alam untuk kemaslahatan hidup orang banyak. Seperti rekayasa genetika,
kloning, perkembangan komputer, dll.
6. Globalisasi Budaya
Globalisasi budaya melalui
Tv, film, musik menyebabkan pertemuan budaya-budaya dari berbagai Negara yang
dapat menyebabkan fusi atau peleburan menjadi budaya baru yang produktif.
Globalisasi dapat membantu menegakkan kembali asal ususl etnis,membangkitkan
tradisi dan landasan-landasan religius. Tetapi globalisasi budaya juga
dapat menimbulkan berbagai gaya hidup permisif yaitu gaya hidup yang
tidak perduli pada nilai moral dan etika.
7. Globalisasi Agama
Globalisasi dapat
menyentuh agama-agama, terutama yang berkaitan dengan norma, nilai, dan makna
agama. Di satu sisi dengan kemajuan informasi dan telekomunikasi dapat
berakibat positif bagi agama-agama, misalnya, penyiaran nilai-nilai agama dan
sebaliknya menyiarkan jauh dari nilai keagamaan serta dapat menimbulkan singkretisme atau
mencari alternatif kepercayaan lainnya yang mereka yakini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar