BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
GIS merupakan sistem pertama di dunia dan hasil dari
perbaikan aplikasi pemetaan yang memiliki kemampuan timpang susun atau overlay,
penghitungan, pendigitalan (digitizing), mendukung sistem koordinat national yang
membentang di atas benua Amerika , memasukkan garis sebagai arc yang memiliki
topologi dan menyimpan atribut dan informasi lokasional pada berkas terpisah.
Pengembangya, seorang geografer bernama Roger Tomlinson kemudian disebut “Bapak
SIG”.
Geographic information system (GIS) atau Sistem Informasi Berbasis Pemetaan dan Geografi adalah sebuah alat bantu manajemen berupa informasi berbantuan komputer yang berkait erat dengan sistem pemetaan dan analisis terhadap segala sesuatu serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi.
Geographic information system (GIS) atau Sistem Informasi Berbasis Pemetaan dan Geografi adalah sebuah alat bantu manajemen berupa informasi berbantuan komputer yang berkait erat dengan sistem pemetaan dan analisis terhadap segala sesuatu serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi.
Teknologi GIS mengintegrasikan operasi pengolahan data
berbasis database yang biasa digunakan saat ini, seperti pengambilan data
berdasarkan kebutuhan, serta analisis statistik dengan menggunakan visualisasi
yang khas serta berbagai keuntungan yang mampu ditawarkan melalui analisis
geografis melalui gambar-gambar petanya. Kemampuan tersebut membuat sistem
informasi GIS berbeda dengan sistem informasi pada umumnya dan membuatnya
berharga bagi perusahaan milik masyarakat atau perseorangan untuk memberikan
penjelasan tentang suatu peristiwa, membuat peramalan kejadian, dan perencanaan
strategis lainnya.
GIS adalah sebuah teknologi yang mampu merubah
besar-besaran tentang bagaimana sebuah aktivitas bisnis diselenggarakan.
Teknologi GIS memungkinkan Anda untuk melihat informasi bisnis Anda secara
keseluruhan dengan cara pandang baru, melalui basis pemetaan, dan menemukan
hubungan yang selama ini sama sekali tidak terungkap. Penginderaan jauh
merupakan ilmu dan seni untuk memperoleh tentang suatu objek, daerah atau
fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak
langsung dengan objek, daerah atau fenomena yang dikaji. Komponen dasar suatu
sistem pengindearaan jauh lokal ditunjukkan dengan adanya suatu sumber tenaga
yang seragam, atsmosfer yang tidak mengganggu, sensor sempurna, serangkaian
interaksi yang unik antara tenaga dengan benda di muka bumi, sistem pengolahan
data tepat waktu, berbagai penggunaan data.
Penginderaan jauh merupakan suatu
teknik untuk mengumpulkan informasi mengenai obyek dan lingkungannya dari jarak
jauh tanpa sentuhan fisik. Tujuan utama penginderaan jauh adalah untuk
mengumpulkan data sumberdaya alam dan lingkungan. Biasanya teknik ini
menghasilkan beberapa bentuk citra yang selanjutnya diproses dan diinterpretasi
guna membuahkan data yang bermanfaat untuk aplikasi di bidang pertanian,
arkeologi, kehutanan, geografi, geologi, perencanaan, dan bidang-bidang
lainnya.
Keberhasilan terapan penginderaan
jauh meningkat cukup berarti dengan menggunakan pendekatan multi pandang
(multiple view) untuk pengumpulan data. Cara ini dapat meliputi penginderaan
multi tingkat (multi stage) dimana data suatu daerah kajian dikumpulkan dari
berbagai tinggi terbang. Dapat pula dengan penginderaan multispektral (multi
spectral) dimana data diperoleh pada beberapa saluran spektral secara
bersama-sama. Atau dapat juga dengan penginderaan multi waktu (multi temporal)
dimana data suatu daerah dikumpulkan dengan lebih dari satu tanggal pemotretan.
1.2 Tujuan
Pembuatan Makalah
Adapun yang menjadi tujuan dari makalah ini antara
lain sebagai berikut :
o Untuk
Mengetahui manfaat dari pengindraan jauh dan SIG (Sistem Informasi Geografi).
o Untuk
mengetahui keuntungan menggunakan sig
o Untuk
mengetahui hasil teknologi penginderaan jauh
o Untuk
Mengetahui Manfaat SIG dalam Pengelolaan SDA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengertian GIS
GIS (Geographic Information System)
merupakan bagian dari kemajuan teknologi informasi (information technology).
Sebagai teknologi berbasis komputer, GIS harus diperhitungkan bagi mereka yang
berkecimpung dalam berbagai bidang pekerjaan seperti perencanaan,
inventarisasi, monitoring, dan pengambilan keputusan. Bidang aplikasi GIS yang
demikian luas, dari urusan militer sampai pada persoalan bagaimana mencari
jalur terpendek untuk pengantaran barang atau delivery system, menghendaki
penanganan pekerjaan yang dilakukan secara terpadu (integrated) dan
multidisiplin (Prahasta, 2002 & Aziz, 2005).
GIS (Geographic Information System)
merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk mengelola (input, manajemen,
proses dan output) data spasial atau data yang bereferensi geografis. Setiap
data yang merujuk lokasi di permukaan bumi dapat disebut sebagai data spasial bereferensi
geografis. Misalnya data kepadatan penduduk suatu daerah, data jaringan jalan,
data vegetasi dan sebagainya (Nuckols, 2004).
Geografi adalah informasi mengenai
permukaan bumi dan semua objek yang berada diatasnya, yang menjadi kerangka
bagi pengaturan dan pengorganisasian bagi semua tindakan selanjutnya. GIS
merupakan teknologi untuk mengelola, menganalisa dan menyebarkan informasi
geografis. Pemilihan lokasi, target lapisan pemasaran, perencanaan penyebaran
jaringan, membalas pada darurat, atau menuliskan kembali batas-batas wilayah
suatu negara, semuanya adalah permasalahan yang dapat di pecahkan melalui
geografi (Libraries & Academic Information Resources, 2006).
GIS (Geographic Information System) adalah sistem yang berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan data dan manipulasi informasi geografis. GIS (Geographic Information System) suatu bentuk sistem informasi yang menyajikan informasi dalam bentuk grafis dengan menggunakan peta sebagai antar muka (WHO, 2000).
2.2 Pengelolaan GIS (Geographic Information System)
GIS (Geographic Information System) adalah sistem yang berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan data dan manipulasi informasi geografis. GIS (Geographic Information System) suatu bentuk sistem informasi yang menyajikan informasi dalam bentuk grafis dengan menggunakan peta sebagai antar muka (WHO, 2000).
2.2 Pengelolaan GIS (Geographic Information System)
Adapun jenis-jenis pengelolaan GIS yaitu:
a. Sumber
Informasi Geografi
Sumber informasi geografi selalu mengalami perubahan
dari waktu ke waktu (bersifat dinamis), sejalan dengan perubahan gejala alam
dan gejala sosial. Dalam geografi, informasi yang diperlukan harus memiliki
ciri-ciri yang dimiliki ilmu lain (Prahasta, 2002), yaitu:
1. Merupakan
pengetahuan (knowledge) hasil pengalaman.
2. Tersusun
secara sistematis, artinya merupakan satu kesatuan yang tersusun secara berurut
dan teratur.
3. Logis,
artinya masuk akal dan menunjukkan sebab akibat.
4. Objektif,
artinya berlaku umum dan mempunyai sasaran yang jelas dan teruji.
Selain memiliki ciri-ciri tersebut di atas, geografi
juga harus menunjukkan ciri spasial (keruangan) dan regional (kewilayahan).
Aspek spasial dan regional merupakan ciri khas geografi, yang membedakannya
dengan ilmu-ilmu lain.
2.3 Komponen-Komponen Dalam GIS
GIS merupakan produk dari beberapa
komponen. Komponen-komponen yang terdapat dalam GIS yaitu perangkat keras,
perangkat lunak dan intelegensi manusia (Prahasta, 2002 & Husein, 2006).
A. Perangkat
Keras (Hardware)
Perangkat keras: berupa komputer beserta instrumennya
(perangkat pendukungnya). Data yang terdapat dalam GIS diolah melalui perangkat
keras. Perangkat keras dalam
GIS terbagi menjadi tiga kelompok yaitu:
·
Alat masukan (input) sebagai alat untuk memasukkan
data ke dalam jaringan komputer. Contoh: Scanner, digitizer, CD-ROM.
·
Alat pemrosesan, merupakan sistem dalam komputer yang
berfungsi mengolah, menganalisis dan menyimpan data yang masuk sesuai
kebutuhan, contoh: CPU, tape drive, disk drive.
·
Alat keluaran (ouput) yang berfungsi menayangkan
informasi geografi sebagai data dalam proses GIS.
B.
Perangkat
Lunak (Software)
Perangkat lunak, merupakan sistem
modul yang berfungsi untuk memasukkan, menyimpan dan mengeluarkan data yang
diperlukan. Data hasil penginderaan jauh dan tambahan (data lapangan, peta)
dijadikan satu menjadi data dasar geografi. Data dasar tersebut dimasukkan ke
komputer melalui unit masukan untuk disimpan dalam disket. Bila diperlukan data
yang telah disimpan tersebut dapat ditayangkan melalui layar monitor atau
dicetak untuk bahan laporan (dalam bentuk peta atau gambar).
2.4 Cara
Mengelola Informasi Geografi
Secara umum proses GIS terdiri atas
tiga bagian (subsistem), yaitu subsistem masukan data (input data), manipulasi
dan analisis data, menyajikan data (output data) (Husein, 2006)
(1) Subsistem Masukan Data (Input Data)
Subsistem ini berperan untuk memasukkan data dan
mengubah data asli ke bentuk yang dapat diterima dan dipakai dalam GIS. Semua
data dasar geografi diubah dulu menjadi data digital, sebelum dimasukkan ke
komputer. Data digital memiliki kelebihan dibandingkan dengan peta (garis,
area) karena jumlah data yang disimpan lebih banyak dan pengambilan kembali
lebih cepat. Ada dua macam data dasar geografi, yaitu data spasial dan data
atribut.
·
Data spasial (keruangan), yaitu data yang menunjukkan
ruang, lokasi atau tempat-tempat di permukaan bumi. Data spasial berasal dari
peta analog, foto udara dan penginderaan jauh dalam bentuk cetak kertas.
·
Data atribut (deskriptip) yaitu data yang terdapat
pada ruang atau tempat. Atribut menjelaskan suatu informasi. Data atribut
diperoleh dari statistik, sensus, catatan lapangan dan tabular (data yang
disimpan dalam bentuk tabel) lainnya. Data atribut dapat dilihat dari segi
kualitas, misalnya kekuatan pohon. Dan dapat dilihat dari segi kuantitas,
misalnya jumlah pohon.
Data spasial dan data atribut tersimpan dalam bentuk titik (dot), garis (vektor), polygon (area) dan pixel (grid). Data dalam bentuk titik (dot), meliputi ketinggian tempat, curah hujan, lokasi dan topografi. Data dalam bentuk garis (vektor), meliputi jaringan jalan, pipa air minum, pola aliran sungai dan garis kontur. Data dalam bentuk poligon (area), meliputi daerah administrasi, geologi, geomorfologi, jenis tanah dan penggunaan tanah (Prahasta, 2002).
Data dasar yang dimasukkan dalam GIS diperoleh dari tiga sumber, yaitu data lapangan (teristris), data peta dan data penginderaan jauh (Prahasta, 2002).
Data spasial dan data atribut tersimpan dalam bentuk titik (dot), garis (vektor), polygon (area) dan pixel (grid). Data dalam bentuk titik (dot), meliputi ketinggian tempat, curah hujan, lokasi dan topografi. Data dalam bentuk garis (vektor), meliputi jaringan jalan, pipa air minum, pola aliran sungai dan garis kontur. Data dalam bentuk poligon (area), meliputi daerah administrasi, geologi, geomorfologi, jenis tanah dan penggunaan tanah (Prahasta, 2002).
Data dasar yang dimasukkan dalam GIS diperoleh dari tiga sumber, yaitu data lapangan (teristris), data peta dan data penginderaan jauh (Prahasta, 2002).
BAB III
HASIL DAN
PEMBAHASAN
3.1 Hasil
3.2
Pembahasan
Pengertian Pengindraan Jauh dan SIG
Sistem Informasi Geografis (bahasa Inggris) Geographic Information System
disingkat GIS) adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki
informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit,
adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan,
mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data yang
diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database. Para praktisi juga
memasukkan orang yang membangun dan mengoperasikannya dan data sebagai bagian
dari sistem ini. Beberapa pengertian SIG dari para ahli antara lain.
Sistem Informasi Geografis semakin
lama mengalami kemajuan, sesuai dengan perkembangan teknologi.Hampir semua
sector yang berhubungan dengan kehidupan manusia berhubungan dengan SIG,umumnya
digunakan sebagai bahan perencanaan. Bidang pendidikan, bidang pemerintahan,
bidang perekonomian, dsb. Hal itu yang melandasi penggunaan SIG sebagai acuan
dalam perencanaan, pengolahan maupun pengambilan keputusan tentang kondisi
suatu wilayah, karena tidak semua kondisi wilayah/daerah yang satu dengan yang
lain sama.
GIS adalah sebuah teknologi yang
mampu merubah besar-besaran tentang bagaimana sebuah aktivitas bisnis
diselenggarakan. Teknologi GIS memungkinkan Anda untuk melihat informasi bisnis
Anda secara keseluruhan dengan cara pandang baru, melalui basis pemetaan, dan
menemukan hubungan yang selama ini sama sekali tidak terungkap. Penginderaan
jauh merupakan ilmu dan seni untuk memperoleh tentang suatu objek, daerah atau
fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak
langsung dengan objek, daerah atau fenomena yang dikaji. Komponen dasar suatu
sistem pengindearaan jauh lokal ditunjukkan dengan adanya suatu sumber tenaga
yang seragam, atsmosfer yang tidak mengganggu, sensor sempurna, serangkaian
interaksi yang unik antara tenaga dengan benda di muka bumi, sistem pengolahan
data tepat waktu, berbagai penggunaan data.
Penginderaan jauh merupakan suatu teknik untuk mengumpulkan informasi mengenai obyek dan lingkungannya dari jarak jauh tanpa sentuhan fisik. Tujuan utama penginderaan jauh adalah untuk mengumpulkan data sumberdaya alam dan lingkungan. Biasanya teknik ini menghasilkan beberapa bentuk citra yang selanjutnya diproses dan diinterpretasi guna membuahkan data yang bermanfaat untuk aplikasi di bidang pertanian, arkeologi, kehutanan, geografi, geologi, perencanaan, dan bidang-bidang lainnya.
Penginderaan jauh merupakan suatu teknik untuk mengumpulkan informasi mengenai obyek dan lingkungannya dari jarak jauh tanpa sentuhan fisik. Tujuan utama penginderaan jauh adalah untuk mengumpulkan data sumberdaya alam dan lingkungan. Biasanya teknik ini menghasilkan beberapa bentuk citra yang selanjutnya diproses dan diinterpretasi guna membuahkan data yang bermanfaat untuk aplikasi di bidang pertanian, arkeologi, kehutanan, geografi, geologi, perencanaan, dan bidang-bidang lainnya.
Keberhasilan terapan penginderaan
jauh meningkat cukup berarti dengan menggunakan pendekatan multi pandang
(multiple view) untuk pengumpulan data. Cara ini dapat meliputi penginderaan
multi tingkat (multi stage) dimana data suatu daerah kajian dikumpulkan dari
berbagai tinggi terbang. Dapat pula dengan penginderaan multispektral (multi
spectral) dimana data diperoleh pada beberapa saluran spektral secara
bersama-sama. Atau dapat juga dengan penginderaan multi waktu (multi temporal)
dimana data suatu daerah dikumpulkan dengan lebih dari satu tanggal pemotretan.
3.3 Manfaat
SIG dalam Berbagai Bidang
Manfaat Sig Dalam Inventarisasi
Sumber Daya Alam Pembangunan fisik dan sosial di Indonesia terus ditingkatkan
sesuai dengan meningkatnya jumlah penduduk dan berkembangnya kehidupan yang
serba kompleks. Perkembangan tersebut mendorong perlunya informasi yang rinci
tentang data sumber daya alam, yang mungkin dapat dikembangkan. Data aneka
sumber daya alam hasil penelitian dijadikan modal sebagai bahan baku untuk
perencanaan pembangunan. Secara sederhana manfaat SIG dalam data kekayaan
sumber daya alam adalah sebagai berikut:
·
Untuk mengetahui persebaran berbagai sumber daya alam,
misalnya minyak bumi, batubara, emas, besi dan barang tambang lainnya.
·
Untuk mengetahui persebaran kawasan lahan, misalnya:
kawasan lahan potensial dan lahan kritis, kawasan hutan yang masih baik dan
hutan rusak, kawasan lahan pertanian dan perkebunan, pemanfaatan perubahan
penggunaan lahan.
A.
Manfaat SIG
dalam Perencanaan Pola Pembangunan
SIG tidak
hanya penting bagi pakar geografi, tetapi juga bagi pakar perencana pembangunan
dan perencana penataan ruang. Perencana atau penata ruang dengan berpola SIG
tidak hanya melihat dari sudut lingkungan fisik saja, tetapi juga lingkungan
sosial, ekonomi dan kependudukan. Dalam penataan ruang, SIG bermanfaat sebagai
acuan perencanaan pembangunan, agar pembangunan dapat terencana lebih awal dan
tidak tumbuh semrawut (tidak teratur) serta tetap memperhatikan kelestarian
lingkungan.
B.
Manfaat SIG
dalam Bidang Sosial
Selain dalam inventarisasi sumber
daya alam dan perencanaan pola pembangunan, SIG juga dapat dimanfaatkan dalam
bidang sosial. Dalam bidang sosial SIG dapat dimanfaatkan pada hal-hal berikut:
·
Mengetahui potensi dan persebaran penduduk.
·
Mengetahui luas dan persebaran lahan pertanian serta
kemungkinan pola drainasenya.
·
Untuk pendataan dan pengembangan jaringan
transportasi.
·
Untuk pendataan dan pengembangan pusat-pusat
pertumbuhan dan pembangunan.
·
Untuk pendataan dan pengembangan permukiman penduduk,
kawasan industri, sekolah, rumah sakit, sarana hiburan dan rekreasi serta
perkantoran.
C.
Manfaat SIG Bidang Kehutanan
Bidang kehutanan berkenaan dengan pengelolaan hutan
untuk kayu termasuk perencanaan pengambilan hasil kayu, pemantauan penebangan
dan penghutanan kembali, pengelolaandan pencacahan margasatwa, inventarisasi
dan pemantauan sumber daya hutan, rekreasi,dan pengawasan kebakaran. Kondisi
fisik hutan sangat rentan terhadap bahaya kebakaran maka penggunaan citra
inframerah akan sangat membantu dalam penyediaan data dan informasi dalam
rangka monitoring perubahan temperatur secara kontinu dengan aspek geografis
yang cukup memadai sehingga implementasi di lapangan dapat dilakukan dengan
sangat mudah dan cepat.
D. Manfaat SIG Bidang Penggunaan Lahan
D. Manfaat SIG Bidang Penggunaan Lahan
Inventarisasi penggunaan lahan
penting dilakukan untuk mengetahui apakah pemetaan lahan yang dilakukan oleh
aktivitas manusia sesuai dengan potensi ataupun daya dukungnya. Penggunaan
lahan yang sesuai memperoleh hasil yang baik, tetapi lambat laun hasil yang
diperoleh akan menurun sejalan dengan menurunnya potensi dan daya dukung lahan
tersebut. Integrasi teknologi penginderaan jauh merupakan salah satu bentuk yang
potensial dalam penyusunan arahan fungsi penggunaan lahan. Dasar penggunaan
lahan dapat dikembangkan untuk berbagai kepentingan penelitian, perencanaan,
dan pengembangan wilayah. Contohnya penggunaan lahan untuk usaha pertanian atau
budidaya permukiman.
E. Manfaat
SIG Bidang Pembuatan Peta
Peta citra merupakan citra yang
telah bereferensi geografis sehingga dapat dianggap sebagai peta. Informasi
spasial yang disajikan dalam peta citra merupakan data raster yang bersumber
dari hasil perekaman citra satelit sumber alam secara kontinu. Peta citra
memberikan semua informasi yang terekam pada bumi tanpa adanya generalisasi.
Peranan peta citra (space map)
dimasa mendatang akan menjadi penting sebagai upaya untuk mempercepat
ketersediaan dan penentuan kebutuhan peta dasar yang memang belum dapat meliput
seluruh wilayah nasional pada skala global dengan informasi terbaru (up to
date). Peta citra mempunyai keunggulan informasi terhadap peta biasa. Hal ini
disebabkan karena citra merupakan gambaran nyata di permukaan bumi, sedangkan
peta biasa dibuat berdasarkan generalisasi dan seleksi bentang alam ataupun
buatan manusia. Contohnya peta dasar dan peta tanah
4. Manfaat SIG
Bidang Meteorologi
Manfaat penginderaan jauh di bidang
meteorologi adalah sebagai berikut.
·
Mengamati iklim suatu daerah melalui pengamatan
tingkat perawanan dan kandungan air dalam udara.
·
Membantu analisis cuaca dan peramalan/prediksi dengan
cara menentukan daerah tekanan tinggi dan tekanan rendah serta daerah hujan
badai dan siklon.
·
Mengamati sistem/pola angin permukaan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
GIS adalah sebuah teknologi yang
mampu merubah besar-besaran tentang bagaimana sebuah aktivitas bisnis
diselenggarakan. Teknologi GIS memungkinkan Anda untuk melihat informasi bisnis
Anda secara keseluruhan dengan cara pandang baru, melalui basis pemetaan, dan
menemukan hubungan yang selama ini sama sekali tidak terungkap.
Penginderaan jauh (remote sensing),
yaitu penggunaan sensor radiasi elektromagnetik untuk merekam gambar lingkungan
bumi yang dapat diinterpretasikan sehingga menghasilkan informasi yang berguna
(Curran, 1985). Penginderaan jauh (remote sensing), yaitu suatu pengukuran atau
perolehan data pada objek di permukaan bumi dari satelit atau instrumen lain di
atas jauh dari objek yang diindera (Colwell, 1984). Foto udara, citra satelit,
dan citra radar adalah beberapa bentuk penginderaan jauh. Penginderaan jauh
(remote sensing), yaitu ilmu untuk mendapatkan informasi mengenai permukaan
bumi seperti lahan dan air dari citra yang diperoleh dari jarak jauh (Campbell,
1987)
SIG dapat dikatakan sebagai system,
subsitem, serta supersistem. Pengkasifikasian ini tergantung melihat SIG
tersebut dikondisikan. SIG sebagai subsistem karena tedapat sub-sub system SIG
yang tediri atas beberapa element yang bersatu atau terintegritas yang memiliki
tujuan yang sama beberapa subsistem SIG dapat dijabarkan. SIG sebagai system
karena memiliki beberapa subsistem antara lain subsistem penyimpanan, sub
system manipulasi, subsistem input.
·
Secara sederhana manfaat SIG dalam data kekayaan
sumber daya alam adalah sebagai berikut:
·
Untuk mengetahui persebaran berbagai sumber daya alam,
misalnya minyak bumi, batubara, emas, besi dan barang tambang lainnya.
·
Untuk mengetahui persebaran kawasan lahan, misalnya:
kawasan lahan potensial dan lahan kritis, kawasan hutan yang masih baik dan
hutan rusak, kawasan lahan pertanian dan perkebunan, pemanfaatan perubahan
penggunaan lahan.
·
Untuk pengawasan daerah bencana alam, misalnya:
memantau luas wilayah bencana alam, pencegahan terjadinya bencana alam di masa
datang, menyusun rencana-rencana pembangunan kembali daerah bencana.
DAFTAR
PUSTAKA
Puntodewo, Atie, Dkk.2003. Sitem Informasi Geografi
Untuk Pengelolaan SDA.
Center for International Forestry Research
Http://Chesapeake.towson.edu/data/orbits.asp.
Introduction to Satelltite and Orbits
Http://Www.Kingston.ac.uk./geog/gis/intro.htm.Introduction to GIS and Geospatial Data
Http://Www.Kingston.ac.uk./geog/gis/intro.htm.Introduction to GIS and Geospatial Data
Andika. 2010. Gambaran Spasial Kasus Demam Tifoid
Dengan Metode GIS
(Geographic Information System)
di Kecamatan Panakkukang Kota Makassar Tahun 2009. Skripsi tidak
dipublikasikan. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin
Ansariadi dan Alimunddin, 2009. Spatial Analysis For
Several Important Diseases
Health Service In South Sulawesi;
Experiences Using GIS Methodes In Health. Australia: Charsles Darwin University
Press
Jogiyanto HM, Prof.,Dr., MBA, Akt. Analisis
& Desain Sistem Informasi : Pendekatan
terstruktur teori dan praktik aplikasi bisnis. Andi Offset. Yogyakarta.
2005
Al Bahra bin Ladjamudin. Analisis
dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu. Yogyakarta. 2005
Kendall E, Kendall J. Analisis dan Perancangan Sistem. PT Indeks. Klaten. 2007
Fathansyah, Ir. Basis Data.
Informatika. Bandung. 2007
http://forester-untad.blogspot.com/2012/12/makalah-sig-lengkap.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar